TIMES MAHAKAM, JAKARTA – Banjir di DKI Jakarta, yang terjadi kamarin bukan hanya merugikan secara materil. Namun setidaknya ada lima jiwa meninggal dunia karena ikut hanyut arus. Empat dari lima orang tewas itu, di antaranya anak berusia 7 hingga 12 tahun.
Pemrov DKI Jakarta pun meminta kepada masyarakat, hal itu bisa menjadi pelajaran bersama. Pemrov meminta, orang tua atau orang yang lebih dewasa wajib mencegah anak-anak agar tidak bermain saat ada air banjir.
"Saat banjir melanda, anak-anak merasa senang bermain air banjir, namun ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan mereka. Seperti tersengat listrik, luka akibat serpihan kayu, kaca, jarum, serta benda tajam lainnya," tulis Pemrov DKI Jakarta dilaman resminya, Rabu (24/2/2021).
"Bahkan ada risiko terpeleset, hanyut dan tenggelam terseret arus banjir yang berakibat fatal hingga kehilangan nyawa.
Keselamatan harus menjadi prioritas," tambahannya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga meminta kepada orang tua agar menjadi anak-anak untuk tidak bermain ketika banjir melanda DKI Jakarta. Pasalnya, hal itu adalah sangat berbahaya.
"Saya ingin garis bahwa saat ada genangan, terjadi banjir, itu bukan kolam bermain," ujar Gubernur Anies Baswedan dalam keterangan Pemrov DKI Jakarta kemarin. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Imadudin Muhammad |