TIMES MAHAKAM, JAKARTA – Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam berlomba-lomba meningkatkan ibadah, salah satunya dengan melaksanakan shalat witir. Salah satu amalan yang sering dilakukan dalam shalat witir adalah membaca doa qunut.

Namun, kapan waktu yang tepat untuk membaca qunut witir? Apakah di sepanjang bulan Ramadan, atau hanya pada separuh terakhir?

Dalil-dalil tentang Qunut Witir di Separuh Terakhir Ramadhan

Al Imam Al-Baihaqi didalam kitabnya Ma’rifatus Sunani wal Atsar dan As-Sunanul Kubra pada 

باب من قال لايقه في الوتر إلا في النصف الأخر من رمضان

Yakni, bab komentar Orang-orang yang tidak berqunut kecuali pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan) menyebutkan beberapa riwayat, diantaranya Al Imam Al-Syafi’i rahimahullah berkata:

قال الشافعي: ويقنتون في الوتر في النصف الآخر من رمضان، وكذلك كان يفعل ابن عمر، ومعاذ القاري

"Mereka berqunut didalam shalat witir pada pertengahan akhir bulan Ramadan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz Al-Qari."

عن نافع، «أن ابن عمر كان لا يقنت في الوتر إلا في النصف من رمضان

"Dari Nafi’ : Bahwa Ibnu ‘Umat tidak berqunut didalam shalat witir, kecuali pada pertengahan dari bulan Ramadan. 

أن عمر بن الخطاب «جمع الناس على أبي بن كعب، فكان يصلي لهم عشرين ليلة ولا يقنت بهم إلا في النصف الباقي» . فإذا كانت العشر الأواخر تخلف فصلى في بيته، فكانوا يقولون: أبق أبي

"Sesungguhnya Umar bin Khaththab mengumpulkan jama’ah shalat tarawih pada Ubay bin Ka’ab, mereka shalat selama 20 malam, dan mereka tidak berqunut kecuali pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan. Ketika masuk pada 10 akhir Ubay memisahkan diri dan shalat dirumahnya, maka mereka mengira dengan mengatakan : Ubay telah bosan."

عَنْ مُحَمَّدٍ هُوَ ابْنُ سِيرِينَ، عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِهِ ” أَنَّ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ أَمَّهُمْ، يَعْنِي فِي رَمَضَانَ، وَكَانَ يَقْنُتُ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Dari Muhammad bin Sirin, dari sebagian sahabatnya, bahwa Ubay bin Ka’ab mengimami mereka, yakni pada bulan Ramadhan, ia berqunut pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan."

عَنِ الْحَارِثِ، عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  " أَنَّهُ " كَانَ يَقْنُتُ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Dari Al-Harits, dari ‘Ali radliyallahu ‘anh, bahwa ia berqunut pada pertengahan terakhir dari bulan Ramadan."

عن سَلَام يَعْنِي ابْنَ مِسْكِينٍ، قَالَ: ” كَانَ ابْنُ سِيرِينَ يَكْرَهُ الْقُنُوتَ فِي الْوِتْرِ إِلَّا فِي النِّصْفِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Ibnu Miskin berkata : Ibnu Sirin tidak menyukai qunut didalam shalat witir, kecuali pada pertengahan akhir shalat bulan Ramadan."

عن قَتَادَة قَالَ: ” الْقُنُوتُ فِي النِّصْفِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Dari Qatadah : qunut dilakukan pada pertengahan akhir bulan Ramadan."

Beberapa ulama Syafiiyah berpendapat bahwa membaca qunut witir disunnahkan pada separuh terakhir bulan Ramadan. Pendapat ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, di antaranya:

Hadits Ibnu Umar
Dari Nafi', "Bahwa Ibnu Umar tidak berqunut dalam shalat witir, kecuali pada pertengahan dari bulan Ramadan (pertengahan akhir)." (HR. Abu Dawud)

Hadits Umar bin Khattab

"Sesungguhnya Umar bin Khaththab mengumpulkan jama'ah shalat tarawih pada Ubay bin Ka'ab, mereka shalat selama 20 malam, dan mereka tidak berqunut kecuali pada pertengahan terakhir bulan Ramadan." (HR. Abu Dawud). 

Hadits Ubay bin Ka'ab
"Dari Muhammad bin Sirin, dari sebagian sahabatnya, bahwa Ubay bin Ka'ab mengimami mereka, yakni pada bulan Ramadhan, ia berqunut pada pertengahan terakhir bulan Ramadan." (HR. Abu Dawud). 

Keutamaan Membaca Qunut Witir di Separuh Terakhir Ramadan

Meskipun membaca qunut witir di separuh terakhir Ramadhan tidak wajib, namun amalan ini memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

•Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
•Menambah kekhusyu'an dalam shalat witir.
•Memperoleh pahala yang berlimpah.

Membaca qunut witir di separuh terakhir Ramadan adalah amalan yang disunnahkan. Umat Islam yang melakukannya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. (*)