Berita

Pengamat Politik: Perubahan Performa Politik Jadi Penunjang Elektabilitas Prabowo

Rabu, 24 Februari 2021 - 17:36
Pengamat Politik: Perubahan Performa Politik Jadi Penunjang Elektabilitas Prabowo Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto yang juga mantan Capres yang bersainh dengan Joko Widodo. (Foto: Kemenhan RI)

TIMES MAHAKAM, JAKARTA – Hasil catatan Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang dirilis pada Senin (22/02/2021) memperlihatkan bahwa Prabowo Subianto memiliki elektabilitas ataupun popularitas tertinggi sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 mendatang dengan hasil sebesar 22,5 persen.

Popularitas atau elektabilitas Prabowo tersebut diakui oleh Pengamat Politik dan juga sebagai Wakil Direktur II Pascasarjana UMM, Wahyudi Winarjo dikarenakan style atau performance politiknya yang saat ini telah berubah dari apa yang dilakukannya dulu.

"Jadi popularitas dia untuk sementara ini memang tinggi ya. Seperti style (gaya) dia kan juga berubah. Kalau dulu kan terlihat menggebu-gebu dan saat ini bisa kita lihat dia sekarang banyak diam dan tak mau berkomentar apapun," ujar Wahyudi, Rabu (24/02/2021).

Wahyudi memberi contoh, semisal Prabowo yang saat ini banyak diam seperti meniru Megawati Soekarnoputri. Seperti adanya masalah yang menimpa Front Pembela Islam (FPI) yang dulunya mendukung penuh Prabowo.

Akan tetapi dengan adanya masalah kelompok tersebut saat ini Prabowo pun memilih diam. "Sekarang kan pak Prabowo ganya diam terus ya dan tidak berkomentar. Padahal banyak orang yang menunggu komentar beliau," ungkapnya.

Hal tersebut, kata Wahyudi bisa saja menjadi indikasi bahwa perubahan gaya ataupun kepribadian dari Prabowo terlihat bahwa Prabowo sendiri memang mempunyai niat untuk kembali berkompetisi di Capres 2024 mendatang.

"Memang terlihat seperti itu mengindikasikan bahwa dia punya niat ya untuk naik panggung kembali," katanya.

Kedua, lanjut Wahyudi, tentu dengan cara merubah gaya dan kepribadian tersebut mengundang reaksi pemikiran publik untuk menerka teka-teki Prabowo dan itu membuat elektabilitasnya meningkat saat ini.

"Paling tidak publik itu berpikir kenapa pak Prabowo sekarang seperti itu. Nah inilah yang saya kira membuat dirinya populer," imbuhnya.

Akan tetapi, menurut Wahyu sendiri, ia pun masih belum yakin bahwa elektabilitas atau popularitas Prabowo masih terus bertahan. Apalagi masih ada banyak kontestan atau kompetitor lain yang bisa menggesernya nanti.

"Politik itu kan cair dan mudah berubah. Selalu ada perubahan yang mengejutkan di titik atau waktu tertentu," tuturnya.

Dirinya juga menerka, seperti halnya publik yang masih bertanya-tanya apakah perubahan karakter Prabowo tersebut memang tujuan politiknya atau hanya berpura-pura.

Oleh karena itu, guna mempertahankan elektabilitasnya, Wahyudi memberikan pendapat bahwa Prabowo memang harus tetap berada di garis lurus Nasionalisme dan juga jangan sampai masuk ke dalam lubang yang salah.

"Dirinya (Prabowo) jangan sampai berada di kelompok masyarakat yang keras, yang terlalu kanan. Karena masyarakat Indonesia sendiri kan lebih suka yang tengah ya, yang nasionalis," papaparnya.

Kemudian juga menurut Wahyu, jangan sampai Prabowo masuk ke dalam lubang yang salah atau ke dalam kelompok politik yang tidak bisa diterima masyarakat Indonesia.

Menurutnya, figur yang diharapkan masyarakat Indonesia sendiri untuk ke depan di tahun 2024 nanti itu yang bisa memayungi dan mengayomi masyarakat.

"Semisal nanti ada deklarasi dari kelompok keras atau kanan yang dukung Prabowo, saya percaya Prabowo Subianto bakal tenggelam ke dasar laut lagi," pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Mahakam just now

Welcome to TIMES Mahakam

TIMES Mahakam is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.