TIMES MAHAKAM, JAKARTA – Petenis putri Indonesia Janice Tjen menorehkan sejarah gemilang di dunia tenis Tanah Air. Ia menjadi petenis Indonesia pertama dalam 23 tahun terakhir yang berhasil menjuarai nomor tunggal putri turnamen tingkat tur WTA, usai menaklukkan wakil Australia Kimberly Birrell di partai final Chennai Open 2025, India, Minggu (2/11/2025).

Janice memastikan kemenangan dua set langsung dengan skor 6-4, 6-3, dalam laga berdurasi satu jam lebih. Hasil ini menjadi penutup sempurna bagi perjalanan impresifnya sepanjang musim 2025.

Terakhir kali Indonesia memiliki juara tunggal di level tur WTA terjadi pada tahun 2002, ketika Angelique Widjaja menjuarai turnamen di Pattaya City.

Berkat gelar ini, Janice diperkirakan akan naik ke peringkat 53 dunia versi PIF WTA Rankings yang dirilis Senin (3/11), melampaui rekor Widjaja (peringkat 55) dan menempatkannya sebagai petenis Indonesia dengan peringkat tertinggi kedua sepanjang masa, di bawah Yayuk Basuki yang sempat menembus posisi 19 dunia.

“Saya merasa permainan saya semakin baik di setiap babak, dan hari ini saya bisa tampil maksimal,” ujar Janice dikutip dari laman resmi WTA.

“Kim adalah lawan yang tangguh dan berpengalaman. Saya harus tetap fokus sampai akhir. Rasanya luar biasa bisa menutup turnamen ini dengan kemenangan,” lanjutnya.

Kemenangan di Chennai menambah catatan luar biasa Janice musim ini. Petenis berusia 23 tahun itu kini mengoleksi 77 kemenangan dan hanya 15 kekalahan, dengan enam gelar tunggal ITF dan satu gelar WTA 125 yang sebelumnya diraih di Jinan, China, Oktober lalu.

Sukses Ganda Bersama Aldila Sutjiadi

Tak hanya di nomor tunggal, Janice juga tampil luar biasa di nomor ganda putri. Berpasangan dengan Aldila Sutjiadi, keduanya sukses menjuarai nomor ganda Chennai Open 2025 usai mengalahkan pasangan unggulan pertama Storm Hunter (Australia) dan Monica Niculescu (Rumania) dengan skor 7-5, 6-4.

Pasangan unggulan kedua asal Indonesia itu tampil solid dengan akurasi tinggi, mengonversi empat dari enam break point (66,7 persen), sementara lawan hanya mampu memanfaatkan dua dari empat peluang. Kekuatan servis menjadi salah satu kunci kemenangan Janice/Aldila, dengan catatan 77,5 persen poin dari servis pertama dan satu ace dalam laga berdurasi 1 jam 21 menit.

Sebelum ke final, Janice/Aldila menyingkirkan rekan senegara mereka Priska Nugroho/Sofya Lansere di babak pertama lewat laga ketat tiga set. Mereka kemudian melaju ke semifinal setelah menang straight set atas pasangan tuan rumah, dan memastikan tiket final lewat pertarungan rubber set menghadapi duet India lainnya.

Gelar ini menjadi trofi ganda WTA pertama bagi duet Janice/Aldila di level 250. Sebelumnya, mereka juga menjuarai turnamen di Suzhou pada awal Oktober, meski gelar tersebut tidak tercatat dalam peringkat resmi karena merupakan turnamen WTA 125 (setara level Challenger).

Bagi Janice, gelar ganda di Chennai melengkapi kesuksesan yang ia raih sepekan sebelumnya di Guangzhou Open 2025, di mana ia juga menjuarai nomor ganda WTA 250.

Dengan kemenangan ganda dan tunggal di Chennai, Janice Tjen kini benar-benar menegaskan diri sebagai bintang baru tenis putri Indonesia dan simbol kebangkitan tenis Tanah Air di panggung dunia. (*)