https://mahakam.times.co.id/
Berita

Meski Dikepung Industri, Kurangnya SDM Terampil Masih Jadi Tantangan di Tegal

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:24
Meski Dikepung Industri, Kurangnya SDM Terampil Masih Jadi Tantangan di Tegal Suasana Kawasan Industri Kecamatan Margasari ( Foto Cahyo Nugroho For TIMES Indonesia)

TIMES MAHAKAM, TEGAL – Investasi triliunan rupiah terus masuk ke Kabupaten Tegal Jawa Tengah, namun kekurangan tenaga kerja terampil membuat fenomena baru dalam menyambut arus pembangunan. 

Setiap pagi, sekitar pukul enam, jalanan di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, tak pernah sepi. Suara knalpot sepeda motor saling bersahutan, membelah udara pagi yang masih lembab. 

Ribuan buruh melaju menuju kawasan industri, mengenakan seragam, membawa bekal, dan menggantungkan harapan pada jam-jam kerja di balik tembok tinggi pabrik.

Dari balik jendela rumah kecilnya, seorang pria 56 tahun memperhatikan pabrik yang menjulang tak jauh dari rumahnya itu bukan lagi hal baru. Namun setiap kali ia menatap ada perasaan asing yang kembali menggelayut.

Kawasan-Industri-Kecamatan-Margasari-b.jpg

“Anak saya enggak kerja di situ,” katanya pelan. “Dia malah cari kerja ke luar kota. Padahal pabrik sebesar itu berdiri cuma sepelemparan batu dari sini.”

Fenomena ini bukan cerita satu dua orang. Di banyak desa sekitar kawasan industri di Tegal, ironi semacam ini menjadi kenyataan yang akrab, pabrik berdiri megah, tetapi warganya tidak ikut bekerja meski tinggal berdampingan dengan industri.

Minim Skill, Warga Lokal Dipaksa Minggir

Tiga tahun lalu, saat perusahaan garmen skala besar membuka fasilitas produksi di kawasan Industri, nampak brosur spanduk rekrutmen tersebut sempat membuat warga berharap warga lokal diprioritaskan.

Banyak yang melamar, tapi pulang dengan wajah kecewa. Ada yang tidak lolos tes keterampilan, ada pula yang dianggap tak punya pengalaman. Sementara pelamar dari luar kota dengan mudah diterima karena dianggap lebih 'siap pakai'.

“Kami akui semangat mereka tinggi, tetapi sayangnya keterampilan dasarnya belum cukup,” ungkap salah seorang HRD dari perusahaan garmen kepada TIMES Indonesia 

Hal senada juga diakui beberapa manajer SDM dari pabrik lain. Mereka ingin merekrut warga lokal, namun keterampilan teknis dan etos kerja profesional yang dibutuhkan belum terpenuhi. 

Ini bukan sekadar soal bisa menjahit atau mengoperasikan mesin, tapi juga tentang kedisiplinan, target produksi, hingga kerja tim yang terstandar industri.

Berharap Campur Tangan Pemda

Pemerintah daerah sebenarnya tak tinggal diam. Mereka mendorong agar perusahaan mempekerjakan lebih banyak warga lokal. Tapi kebijakan tanpa penyiapan hanya menjadi slogan tanpa dampak.

“Kami tidak menolak warga lokal. Tetapi tolong juga disiapkan. Jangan hanya minta kami rekrut, tetapi tidak ada pelatihan sebelumnya,” keluh seorang HRD pabrik lain kepada TIMES Indonesia.

Di lain pihak, para pelaku bisnis di bidang penyedia ketenagakerja bagi perusahaan saat ditemui TIMES Indonesia mengaku salah satu faktor penghambat trampilnya tenaga kerja di Kabupaten Tegal karena minimnya wadah pelatihan bagi para calon tenaga kerja sesuai keinginan perusahaan.

Bahkan, Anwar salah seorang Komisaris perusahaan peyedia tenaga kerja kepada TIMES usai kunjungi industri di Margasari mennerangkan bahwa sudah saatnya pemerintah memberikan wadah membuka pelatihan keterampilan, magang industri, hingga program kerja sama. 

Ia juga meyakini bahwa semuanya masih berjalan terbatas dan diperlukan dukungan nyata dari pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya agar mampu berjalan sesuai harapan.

“Jadi pemerintah seyogyanya membuat pelatihan kerja yang sesuai kebutuhan industri, minimal saja di tiap kecamatan ada Balai Latihan Kerja (BLK). Itu bisa jadi awal ” ungkap Anwar pengusaha asal Jakarta saat berbincang dengan TIMES.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa bila kondisi ini tidak segera juga ditangani, ketimpangan antara kemajuan industri dan kesiapan SDM lokal dimasa mendatang hanya akan memperbesar jurang sosial.

"Jadi saatnya pemerintah, pelaku industri, sekolah dan semua stakeholder itu duduk bersama menciptakan SDM unggul untuk menyambut kepungan industri" ujarnya.

Agus Massani Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Dinas Perindustrian, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja (Disperintransnaker) Kabupaten Tegal usai dampingi kunker DPRD berharap sinergi ini akan menjadi awal pemerintah dengan program program mendukung pergerakan industri.

Menurutnya, Kabupaten Tegal sedang bertumbuh. Tapi pembangunan bukan sekadar berdirinya gedung-gedung pabrik skala industri diberbagai penjuru.

Tetapi pembangunan sejatinya adalah saat rakyat tumbuh bersama ekonomi yang berkembang sehingga tidak hanya menjadi penonton dari balik pagar namun menjadi pelaku yang menggerakkan mesin-mesin kemajuan. (*)

Pewarta : Cahyo Nugroho
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Mahakam just now

Welcome to TIMES Mahakam

TIMES Mahakam is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.