TIMES MAHAKAM, YOGYAKARTA – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian ekosistem laut, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian kepada Masyarakat (KKN-PPM) melakukan aksi nyata dengan menanam 540 bibit terumbu karang di perairan Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 1 Juli 2025, di kawasan Pantai Baga, Nagari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan.

Aksi penanaman dilakukan secara kolaboratif bersama para nelayan setempat. Mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN Menoreh Mandeh dan Nagari Sungai Nyalo ini mengusung semangat konservasi laut guna menjaga keberlanjutan sumber daya hayati bawah laut.

“Terumbu karang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut serta menjadi habitat bagi berbagai biota laut. Penanaman ini kami lakukan sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap lingkungan,” ungkap Fatih Husaen, Koordinator Program Kerja Penanaman Terumbu Karang KKN Menoreh Mandeh.

Dalam proses penanaman, bibit terumbu karang diikat menggunakan tali pengikat pada rangka besi berbentuk meja. Sebanyak 15 meja disiapkan, masing-masing menopang 36 bibit sehat yang kemudian dibawa menggunakan perahu menuju lokasi konservasi laut.

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata keterlibatan mahasiswa dalam upaya menjaga lingkungan.

“Saat banyak pihak merusak alam, mahasiswa hadir justru sebagai penjaga dan perawatnya. Ini bukan sekadar simbolik, tapi aksi yang konkret,” tegasnya.

Ia menambahkan, keterlibatan generasi muda dalam menyelamatkan lingkungan laut akan berdampak besar bagi masa depan bumi. “Semakin dini kita merawat alam, semakin besar pula peluang menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan,” kata Arie.

Aksi penanaman terumbu karang oleh mahasiswa ini pun mendapat apresiasi dari Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Rahmat Irfansyah. Ia menyebut bahwa langkah ini sejalan dengan misi besar pemerintah dalam mewujudkan ekonomi biru dan ketahanan pangan berbasis kelautan.

“Terumbu karang adalah fondasi penting bagi ekosistem laut dan ekonomi pesisir. Kolaborasi seperti ini membuktikan bahwa penyelamatan laut bisa dimulai dari kampus,” kata Rahmat, Senin (4/8/2025)

Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif dari masyarakat dan generasi muda untuk menjaga ekosistem laut Indonesia.UGM juga berharap gerakan serupa bisa dilakukan oleh perguruan tinggi lain sebagai bagian dari pengabdian pada lingkungan dan masyarakat. (*)